Selasa, 26 Juni 2012

MENGETAHUI E-LEARNING


Jaya Kumar C. Koran mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. Sedangkan  Dong mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002).
Rosenberg menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell, Kamarga yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning. Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet.
Internet, Intranet, satelit, tape audio/video, TV interaktif dan CD-ROM adalah sebahagian dari media elektronik yang digunakan Pengajaran boleh disampaikan secara ‘synchronously’ (pada waktu yang sama) ataupun ‘asynchronously’ (pada waktu yang berbeda). Materi pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan melalui media ini mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video. Ia juga harus menyediakan kemudahan untuk ‘discussion group’ dengan bantuan profesional dalam bidangnya.
Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e-learning yaitu kelas ‘tradisional’, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran ‘e-learning’ fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan
‘memaksa’ pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri. Khoe Yao Tung mengatakan bahwa setelah kehadiran guru dalam arti sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam menjadikan wakil guru yang mewakili sumber belajar yang penting di dunia.
Cisco menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut. Pertama, elearning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara on-line. Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi. Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan. Keempat, Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar conten dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
Sedangkan Karakteristik e-learning, antara lain. Pertama, Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler. Kedua, Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks). Ketga, Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya. Keempat, Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, Onno W. Purbo mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning, yaitu : sederhana, personal, dan cepat. Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada,dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan sisteme-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya. Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama-lama di depan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola.
Teknologi Pendukung E-Learning
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Dalam perkembangannya, komputer yang paling populer dipakai sebagai alat bantu pembelajaran secara electronic, karena itu dikenal dengan istilah:
• computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan computer.
• computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer.
Saat pertama-tama komputer mulai diperkenalkan khususnya pada pembelajaran, maka ia menjadi dikenal atau populer di kalangan anak didik. Bisa dimengerti karena berbagai variasi teknik mengajar bisa di buat dengan bantuan komputer tersebut.  Setelah itu teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua  yaitu: Technology based learning, dan Technology based web-learning.
Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies (misalnya: video tape, video text, video messaging). Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (misalnya: bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration).
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini.
Pengembangan Model
Pendapat Haughey tentang pengembangan e-learning. Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course.
 Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.
Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.
Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.
Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh antara lain:
1.      Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
2.       Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
3.      Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukann mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
4.      Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
5.       Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah pesertayang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
6.       Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
7.      Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional.
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik antara lain:
1.      Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
2.      Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
3.       Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
4.      Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
5.      Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
6.       Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
7.      Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.
8.      Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

REFERENSI
http://wwwe-learningtp0406.blogspot.com/2008/05/teknologi-pendukung-e-learning.html
http://basori-pendidikankejuruan
Romi Satria Wahono, Strategi Baru Pengelolaan Situs eLearning Gratis, DALAM http://www.ilmukomputer.com, 2003.
.blogspot.com/2008/09/teknologi-pendukung-e-learning.html
Antonius Aditya Hartanto dan Onno W. Purbo, E-Learning berbasis PHP dan MySQL, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002.
Asep Saepudin, Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Masyarakat, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003.
Budi Rahardjo, Proses e-Learning di Perguruan Tinggi, Seminar & Workshop, ITB, 11 Desember 2003.
Soekartawi, Prinsip Dasar E-Learning: Teori Dan Aplikasinya Di Indonesia, Jurnal
Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003.

Selasa, 19 Juni 2012

Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab


Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa diperlukan agar seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan benar dengan sesamanya dan lingkungannya, baik secara lisan maupun tulisan. Tujuanpembelajaran bahasa adalah untuk menguasasi ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa arab,seperti muthala’ah, muhadatsah, insya’; nahwu dan sharaf, sehingga memperolehkemahiran berbahasa yang meliputi empat aspek kemahiran, yaitu: (1) kemahiran menyimak, kemahiran membaca, kemahiran menulis, dan kemahiran berbicara. Menyimak merupakan proses perubahan wujud bunyi (bahasa) menjadi wujud makna. Kemahiranmenyimak sebagai kemahiran berbahasa yang sifatnya reseptif, menerima informasi dari orang lain (pembicara).
Kemahiran membaca merupakan kemahiran berbahasa yang sifatnya reseptif,menerima informasi dari orang lain (penulis) di dalam bentuk tulisan. Membaca merupakan perubahan wujud tulisan menjadi wujud makna. Kemahiran menulismerupakan kemahiran bahasa yang sifatnya yang menghasilkan atau memberikaninformasi kepada orang lain (pembaca) di dalam bentuk tulisan. Menulis merupakanperubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud tulisan. Sedangkan kemahiranberbicara merupakan kemahiran yang sifatnya produktif, menghasilkan ataumenyampaikan informasi kepada orang lain (penyimak) di dalam bentuk bunyi bahasa(tuturanmerupakan proses perubahan wujud bunyi bahasa menjadi wujud tuturan (Suherman, 2000:4-5).
Departemen Agama (1975:117) menjelaskan bahwa tujuan umum pembelajaranbahasa Arab adalah: (1) untuk dapat memahami al-Quran dan hadist sebagai sumberhokum ajaran islam; (2) untuk dpat memahami buku-buku agama dan kebudayaan islam yang ditulis dalam bahasa Arab; (3) untuk dapat berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab; (4) untuk dapat digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain (supplementary); (5)untuk membina ahli bahasa arab, yakni benar-benar profesional.
Di samping itu tujuan pengajaran bahasa Arab adalah untuk memperkenalkan berbagai bentuk ilmu bahasa kepada peserta didik yang dapat membantu memperolehkemahiran berbahasa, dengan menggunakan berbagai bentuk dan ragam bahasa untuk berkomunikasi, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, untuk tercapainya tujuan tersebutpara pengajar/ahli bahasa, pembuat kurikulum atau program pembelajaran harusmemikirkan materi/bahan yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik sertamencari metode atau teknik pengajaran ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa arab, danmelatih peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, baik kemahiran , membaca, menulisdan berbicara.
Kemahiran dasar yang harus dimiliki dalam memahami bahasa Arab dalahmenguasai ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa Arab beserta kaidahnya-kaidahnya, menghafal/menguasai kosa-kata  (mufradat)  beserta artinya. Kaidah-kaidah bahasa arab dipelajari dalam mata kuliah nahwu dan sharaf . Sedangkan mufradat dapat dikuasaimelalui mata kuliah muthala’ah dan muhadatsah, karena kedua mata kuliah tersebut sangatbergantung pada penguasaan kosa-kata.
Dalam menguasai kaidah-kaidah bahasa Arab memerlukan kepada penguasaannahwu dan sharaf. Nahwu digunakan untuk mempelajari struktur kalimat dan perubahanbaris akhir. Sedangkan sharaf digunakan untuk mempelajari dasar kata besertaperubahannya. Selanjutnya untuk memperoleh kemahiran menyimak dan membaca perlumempelajari ilmu muthala’ah. Untuk memperoleh kemahiran menulis atau mengarangperlu mempelajari ilmu insya’. Dan untuk memperoleh kemahiran berbicara perlu mempelajari ilmu muhadatsah.

Rabu, 06 Juni 2012

RPP Maharoh kalam


 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )


Nama Madrasah      : MA Salafiyah kajen
Mata Pelajaran         : BAHASA ARAB
Tema                         :  حياة العائلة
Kelas/Semester        : X/1
Alokasi Waktu         : 1 X 45 Menit (1 Kali Pertemuan)


A.
Standar Kompetensi
:
Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang kehidupan keluarga.


B.
Kompetensi Dasar
:
Siswa dapat:
1.      Melafalkan bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat.
C.
Indikator
:
2.      Melafalkan kalimat teks Hiwar tentang حياة العائلة.
3.      Menjelaskan makna kata, frase, dan kalimat dalam hiwar/teks lisan yang diperdengar-kan. 


1.      Dapat membaca hiwar tentang kehidupan keluarga dengan baik dan benar.
2.      Dapat membedakan bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dengan tepat.
3.      Dapat Mempraktekkan teks hiwar dengan baik.

D.
Tujuan Pembelajaran
:
Setelah pembelajaran selesei diharapkan Siswa dapat :
·    Membaca hiwar tentang kehidupan keluarga  dengan baik dan benar.
·   Mempraktekkan bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dengan tepat
·   Mempraktekkan makna kata, frase dan kalimat dalam hiwar/teks lisan yang diperdengarkan
E.
Materi Pokok
:
Qira’ah hiwar tentang kehidupan keluarga   dengan struktur kalimat dasar





F.


Metode Pembelajaran

:

Ceramah, Drill
G.
Langkah-langkah Pembelajaran



























:
A.Kegiatan Awal :
-          Guru mengucapkan salam dan membuka kegiatan dengan membaca Doa.
-          Dilanjutkan dengan kalimat-kalimat sapaan dalam bahasa Arab, antara lain seperti:
كيف حالكم ؟
-          Pre test (kuis tebak kata), guru menanyakan kata-kata dalam bahasa Arab sesuai materi yang akan di ajarkan.
-          Memberi motivasi dan menciptakan lingkungan bahasa.
-          Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.


B. Kegiatan Inti :
1.      Siswa mendengarkan bacaan  teks qiraah dari guru/CD/kaset .
2.      Siswa menirukan bacaan yang didengar.
3.      Siswa dibagi dalam 4-5 kelompok, kemudian tiap kelompok mendapatkan beberapa paragraph dari teks istima’ untuk di perdengarkan kepada kelompok lainnya.
4.      Mengidentifikasi bunyi ,makna kata, frase dan kalimat dari teks istima’ yang di perdengarkan.


C. Kegiatan Akhir :
-          Post test (Tanya jawab seputar materi istima’ secara umum).
-          Guru memberikan pujian terhadap siswa yang telah mencapai tujuan pembelajaran dan memberikan semangat bagi yang belum, serta memberikan tugas rumah sebagai tambahan.
-          Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan Doa.


H.
Alat dan Sumber






:
-       Buku pelajaran Bahasa Arab Terampil Berbahasa Arab, Tiga Serangkai, 2008.
-       Kaset/CD
-       Kamus Bhs.Arab
-       Buku atau literatur penunjang lainnya.
I.















 Penilaian












:









1. Proses    : Pengamatan selama proses pembelajaran.
2. Bentuk   : Non Tes (lembar observasi).
3. Aspek yang dinilai :
          - Intonasi bacaan.
          - Makhroj.
          - Performen.
 Kretetia skor :
    - Baik     = 3.
    - Sedang = 2.
    - Kurang = 1.
 Skor maksimal = 9.
4. Tes tulis/lisan


J.          Instrumen Penilaian
            Sebagaimana terlampir dalam buku ajar





Mengetahui,

Kepala Madrasah





H. Abdul kafi
NIP.



Pati, 19 April 2012



Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab



Ahmad taufiq nurun najib, S.Pd.I
NIM. 09.11.00108